Guru Penggerak Barito Utara Susun Rencana Tindak Lanjut Pasca Kelulusan

oleh
oleh

Muara Teweh – Bertempat di Rumah Makan Latik-Latik Jl.Yetro Sinseng Muara Teweh, 15 orang Guru Penggerak Barito Utara yang tergabung dalam Komunitas Pakat Bergerak melakukan pertemuan perdana pasca dinyatakan lulus dari Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dari Balai Besar Guru Penggerak ( BBGP) Jawa Barat pada bulan Juli 2022.
Didampingi oleh Pengajar Praktik yang terdiri dari Pahrina,M.Pd dan Ropal Aria Silu,M.Pd, Komunitas ini menyusun komitmen untuk melakukan aksi berupa Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang bertujuan mensukseskan Program Merdeka Belajar Kemdikbudristek RI. RTL yang disusun merupakan hasil diskusi dan sumbang saran dari seluruh anggota komunitas diantaranya adalah :
1. Melakukan sosialisasi Merdeka Belajar ke sekolah-sekolah di Kab.Barito Utara.
2. Mendampingi Tim Dinas Pendidikan Kabupaten untuk mensosialisasikan Implementasi Kurikulum Merdeka.
3. Berbagi praktik baik dalam pembelajaran melalui siaran podcast.
4. Mempublikasi seluruh kegiatan komunitas melalui media sosial dan media massa.
Koordinator Komunitas Pakat Bergerak,Fitria Yunita,S.Pd.I menekankan bahwa komunitas ini adalah para relawan pendidikan yang akan dengan setulus hati membantu terwujudnya pendidikan yang lebih maju di Kabupaten Barito Utara. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Tengah agar dapat bersama-sama dengan komunitas guru penggerak di seluruh Kalimantan Tengah mensukseskan Program Merdeka Belajar.
” Saya berharap bahwa para praktisi pendidikan dapat bergandengan tangan memajukan pendidikan kita daripada hanya sekadar memberi komentar negatif terhadap program-program dari Kemdikbudristek.Berikanlah sumbangsih terbaik yang kita mampu untuk anak-anak kita di sekolah karena menjadi guru itu adalah panggilan hati,” tegasnya, Selasa (23/08/2022) pagi.
Dalam kesempatan tersebut juga,Pahrina,M.Pd selaku Koordinator Pengajar Praktik berpesan agar seluruh guru penggerak tidak terlena dengan hasil kelulusan pendidikan karena sejatinya peran guru penggerak terlihat setelah selesai pendidikan.
“Guru penggerak jangan terlena dengan terbitnya sertifikat kelulusan setelah 9 bulan pendidikan. Terus asah kemampuan dan skill serta tunjukkan bahwa Bapak Ibu dapat menjadi contoh agar gelar Guru Penggerak benar-benar layak di sematkan kepada Bapak Ibu semua,” ucap Pahrina. (Anang/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.